Penangkapan aktivis dan mahasiswa yang berunjuk rasa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menunjukkan kalau pemerintahan saat ini semakin bersifat otoriter. Demokrasi selalu diidentikkan dengan kekerasan, padahal dua hal itu harus dipisahkan.
Pandangan itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit kepada SPdi Jakarta, Sabtu (28/6). Menurut dia, penangkapan sejumlah aktivis menunjukkan gejala kembalinya rezim otoriter, persis seperti pada masa Orde Baru (Orba).
Segalanya main tuduh. Demonstrasi itu butuh makanan dan transportasi. Jadi, sah saja jika ada yang membantu. Jangan lantas dicap menunggangi. Coba lihat, jika BIN menerima bantuan dana dari luar negeri, tapi mereka tak mau juga disebut ditunggangi, ujarnya.
Menurut dia, kinerja Badan...